..:::.. Riena Samputri ..:::..

Selasa, 17 Desember 2013

Film Soekarno, Recommended !


Malam minggu kemarin saya beserta keluarga menonton film Soekarno, awalnya ibu saya yang mengajak karena melihat berita di tv tentang pro-kontra film tersebut yang sampai ke ranah hukum.
Menurut saya filmnya bagus, bahkan sangat bagus. Menonton film ini rasanya seperti sedang belajar sejarah NKRI sewaktu SD. Lebih menarik dibanding yang ditulis pada buku sejarah. Para orangtua sebaiknya mengajak anak-anak mereka untuk menonton film ini agar mereka tidak melupakan sejarah. Seperti kata Bung Karno "JASMERAH". Jujur saja saya tidak terlalu menyukai pelajaran sejarah walaupun ibu saya adalah guru sejarah yang lumayan sering bercerita mengenai sejarah Indonesia, tetapi setelah menonton film ini saya sangat tertarik terhadap sejarah NKRI.
Film Soekarno ini berbeda dengan film sejarah lainnya, karena sebelum film dimulai para penonton diharapkan berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bahasa yang digunakan dalam film ini selain Bahasa Indonesia beserta bahasa-bahasa daerah, juga menggunakan Bahasa Belanda dan Bahasa Jepang serta terjemahan Bahasa Inggris. 
Nama kecil Bung Karno adalah Kusno, beliau ganti nama karena selalu sakit-sakitan. Sosok Soekarno dalam film ini digambarkan sebagai seseorang yang berjiwa ksatria, tegas, dan juga cerdas. Beliau sangat dikagumi seluruh rakyat Indonesia, dan beliau pun tidak takut terhadap Belanda. Sedangkan dalam melawan Jepang, beliau menggunakan taktik karena Jepang tak segan-segan untuk membunuh siapa saja yang menentangnya. 
Nah, sampai disini aja ceritanya. Pokoknya film ini sangat seru deh. Jika punya adik yang masih SD atau SMP yang malas membaca buku sejarah, sebaiknya diajak menonton film ini. Tidak dianjurkan untuk membeli DVD bajakan yaa, lebih baik menonton di bioskop saja. Film yang disajikan akan sebanding dengan harga tiket yang ditawarkan kok. Yuk, hargai sebuah karya :)

Rabu, 04 Desember 2013

Tips Onlineshop ala Riena

Pada tulisan kali ini saya akan berbagi tips membangun bisnis onlineshop berdasarkan pengalaman saya sendiri. Dewasa ini, onlineshop sepertinya sudah menjamur. KENAPA ? Karena secara konsep, bisnis onlineshop ini sangat mudah dibangun berkat kemajuan telematika, smartphone Blackberry misalnya. Kalau dahulu rata-rata kalangan dewasa yang memiliki bisnis ini, sekarang para remaja pun banyak yang berkecimpung dalam bisnis ini. KOK BISA ? 

Nah, sebelum membangun bisnis onlineshop pertama siapkan niat untuk berbisnis dan mental yang kuat untuk menghadapi para customer dan supplier. Beda orang, tentunya beda sifat dong. Pahami karakteristik secara global dari cara mereka berkomunikasi. Misalnya cara mereka menulis SMS. 

Kedua, ada baiknya kita mencari tahu harga pasaran untuk produk yang kita jual. Bandingkan harga dengan toko sebelah. Jangan terpaku hanya pada harga satu toko. Ingat, internet itu LUAS !

Ketiga, cara paling aman untuk pertama kali membangun bisnis onlineshop adalah menjadi dropshipper. Kenapa ? Karena dropshipper ini bisa disebut juga reseller tanpa modal. Hanya modal gambar dan pulsa saja. Jika kita ingin berjualan tetapi tidak memiliki modal, dropshipper pilihan yang tepat. Sepanjang penelusuran saya mengenai dropshipper ini, dropshipper banyak dijalankan oleh para remaja. Lumayan lah daripada isi paket BB cuma untuk BBM-an doang. Lebih baik digunakan juga untuk sesuatu yang menghasilkan ;)

Keempat, IKLAN ! Yup, iklan besar pengaruhnya terhadap siklus penjualan produk yang kita jual. Iklankan produk kita sebanyak-banyaknya di berbagai situs penjualan, sosial media, dan broadcast di BBM setiap hari sampai yang baca enegg *upsss jangan yaa* cukup pasang produk kita di Display Picture dan status saja. Contactlist di BBM pun pasti akan melihat di recent updates. Berdasarkan pengalaman saya, sosial media (twitter) lah yang sangat berpengaruh dalam menjalankan bisnis ini. Di twitter terdapat banyak sekali akun iklan yang otomatis akan me-retweet twit kita. Follow akun-akun iklan yang memiliki ribuan, bahkan puluhan ribu followers dan buat iklan sebanyak-banyaknya. Tetapi, hati-hati kena suspend dari pihak twitter. Selain twitter, facebook dan instagram juga berpengaruh.

Kelima, berdoa dan terus semangat ! jia youuuuuu !

Oke sampai disini dulu yaa tipsnya. Saya sudah lelah, letih, lesu, lemah, lunglai. Semoga tipsnya bermanfaat. Daaahhhhhhhhhh

Kamis, 28 November 2013

Studi Kasus Perkembangan Telematika


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Australia diduga melakukan penyadapan terhadap 10 telepon seluler pejabat Indonesia pada tahun 2009. Dua di antaranya, yaitu Wakil Presiden Boediono dan Dino Pati Djalal (kala itu Juru Bicara Presiden Urusan Luar Negeri), menggunakan ponsel pintar BlackBerry yang dikenal mengutamakan keamanan.
Informasi ini terungkap dari dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden, mantan karyawan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Dalam dokumen tercatat, ponsel yang dipakai Boediono dan Dino Pati Djalal adalah BlackBerry seri Bold 9000.
PR Manager BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan enggan berkomentar soal isu penyadapan ponsel BlackBerry yang digunakan dua pejabat tersebut. “Kami tidak bisa berkomentar banyak karena kami juga belum mengetahui bentuk penyadapannya seperti apa,” terang Yolanda saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Selama ini keamanan menjadi fokus BlackBerry dalam menyediakan layanan untuk segmen korporasi dan pemerintah. Namun, hal itu tidak menjamin ponsel BlackBerry terbebas dari penyadapan.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto mengatakan, ponsel BlackBerry yang dikenal aman sekalipun bisa disadap. "Pada dasarnya ponsel apa saja bisa disadap, dan caranya terbilang mudah," katanya.
Selain BlackBerry, ponsel merek lain juga digunakan oleh pejabat Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Kristiani Herawati atau lebih dikenal dengan Ani Yudhoyono, tercatat memakai Nokia E90.
Pejabat lain yang disadap adalah Jusuf Kalla yang menggunakan Samsung SHG-Z370, Andi Mallarangeng memakai Nokia E71, Widodo Adi Sucipto dengan Nokia E66, serta Hatta Rajasa, Sofyan Djalil, dan Sri Mulyani Indrawati memakai Nokia E90.

Hukuman untuk penyelenggara telekomunikasi yang menyadap
Aksi penyadapan ponsel dapat dilakukan melalui jaringan yang dimiliki penyelenggara telekomunikasi. Sejauh ini, menurut Gatot, belum terbukti apakah kegiatan penyadapan tersebut dilakukan atas kerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi atau operator seluler di Indonesia.
“Namun, jika kemudian terbukti, maka penyelenggara telekomunikasi yang bersangkutan dapat dikenai pidana yang diatur dalam UU Telekomunikasi dan UU ITE,” kata Gatot.
Aksi penyadapan bertentangan dengan Pasal 40 UU No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, yang melarang setiap orang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi.
Penyadapan juga dilarang dalam Pasal 31 UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Menurut Gatot, penyadapan dimungkinkan untuk tujuan tertentu, tetapi harus mendapat izin dari aparat penegak hukum.
Ancaman pidana terhadap kegiatan penyadapan, sebagaimana diatur dalam Pasal 56 UU Telekomunikasi, adalah kurungan penjara maksimal 15 tahun. Sementara dalam Pasal 47 UU ITE, hukuman maksimal atas kegiatan penyadapan adalah penjara 10 tahun atau denda paling banyak Rp 800 juta.

Minggu, 03 November 2013

TELEMATIKA DAN PERKEMBANGANNYA

Definisi Telematika

Telekomunikasi dan Informatika atau yang biasa disingkat Telematika merupakan perpaduan antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi yang merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi.

Kata telematika sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “Telematique”, yang atinya adalah sebuah gabungan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi ( Telecomunication and Informatics ) sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication.

Telematika mampu menyampaikan informasi dua arah, dengan sistem digital, dan merupakan teknologi komunikasi jarak jauh. Pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. 

Perkembangan Telematika

Pada zaman pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya secara verbal. Komunikasi menggunakan media tertulis mula-mula dikembangkan agar informasi dapat disimpan dan dibaca oleh orang lain di kemudian hari. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.

Setelah ditemukannya teknologi cetak ( printing technology ), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Jarak geografis kini tidak lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi.  Telematika telah membawa perubahan dalam masyarakat, perkembangan aplikasi komputer telah merubah organisasi ekonomi dan sosial masyarakat.

Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang waktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

1. Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.

2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.

3. Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada kafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

Minggu, 20 Oktober 2013

Analisis Web E-Government Kota Madiun

Gambar 1. Tampilan Website Kota Madiun

Tujuan Analisis

Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam website Kota Madiun, serta melakukan pengukuran baik atau buruknya suatu pengelolaan e-government berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Analisis Web E-Government Menurut Kominfo

Berikut hasil analisis kelengkapan isi web e-government menurut Kominfo pada Kota Madiun :
  • Untuk bobot 5, range nilai : 1 – 2 = Tidak Bagus; 3 – 4 = Cukup Bagus; 5 = Bagus
  • Untuk bobot 4, range nilai : 0 – 1 = Tidak Bagus; 2 = Cukup Bagus; 3 – 4 = Bagus
  • Untuk bobot 3, range nilai : 0 – 1 = Tidak Bagus; 2 = Cukup Bagus; 3 = Bagus

Rabu, 02 Oktober 2013

INFORMASI YANG DIBUTUHKAN PADA SISTEM INFORMASI PEMASARAN

TUGAS
ANALISIS KINERJA SISTEM

Informasi Yang Dibutuhkan Pada Sistem Informasi Pemasaran


Kelompok 3 :

- Fildzah Zhafrina (12110781)
- Rahmi Imanda (15110587)
- Syifa Rizky Amanda (16110803)
- Teuku Arif Nurhadi (16110864)
- Zahrina Yulia Samputri (18110816)

4KA01
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN SISTEM INFORMASI 
2013

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kebutuhan Sistem Informasi 

Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang.
Sistem informasi berbasis komputer mempunyai 6 bagian: hardware, software, data/informasi, proseder, komunikasi dan orang. SI ditentukan dalam perusahaan bergantung pada sifat dan struktur bisnisnya. Ini berarti SI bersifat modifikatif terhadap kebutuhan organisasi.
Data mengalir dari bermacam sumber seperti : konsumen yang membeli produk atau layanan, penjual yang menyediakan barang, bank, agen pemerintah, dan agen asuransi. Sistem informasi membantu organisasi mengolah data tersebut menjadi informasi yang lengkap dan berguna.

Selasa, 04 Juni 2013

Contoh Proposal Penelitian "Banjir di Jakarta"

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di setiap musim hujan, banjir menjadi salah satu masalah yang serius. Wilayah Jakarta, tangerang, dan Bekasi yang sebelumnya tidak pernah terkena banjir kini tidak bias mengelak lagi. Pada umumnya banjir disebabkan oleh kecerobohan masyarakatnya, seperti membuang sampah ke tempat penampungan air, serta membangun permukiman di daerah-daerah resapan air hujan. Akibatnya tempat penampungan air hujan tidak dapat lagi menampung air hujan yang terus bertambah sehingga banyak daerah-daerah/ wilayahnya yang terendam dengan air.

Jakarta merupakan salah satu daerah yang rawan banjir. Karena hampir setiap kali musim penghujan, wilayah Jakarta selalu terendam air. Secara geomorfologis, 40% wilayah Jakarta terdiri dari dataran rendah pantai dengan ketinggian kurang dari 10m, bahkan di beberapa tempat berada di kurang lebih 1m di bawah muka air pasang (maksimum). Jakarta merupakan daerah aliran 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Daerah aliran 13 sungai juga menyebar merata di semua wilayah Jakarta. Oleh karena itu, secara alamiah daerah dengan ketinggian rendah akan terendam.

Banjir di Jakarta juga terjadi karena penggunaan lahan di kawasan DAS Ciliwung tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah. Akibatnya, sebagian besar air hujan tidak terserap tanah, tetapi mengalir di permukaan tanah, lalu langsung masuk ke sungai. DAS Ciliwung ada topografinya sehingga di mana pun air jatuh di DAS itu pada akhirnya mengalir ke Sungai Ciliwung. Beberapa kali banjir melanda Jakarta dan merenggut korban jiwa dan harta benda penduduk. Selain besarnya curah hujan yang ada, banyak faktor yang mempengaruhi besarnya banjir yang terjadi di kota Jakarta.

1.2 Tujuan

Memberikan pemahaman tentang penyebab peristiwa banjir di Jakarta dan penanganan yang seharusnya dilakukan.

1.3 Manfaat
  1. Mengetahui penyebab banjir di Jakarta.
  2. Mengetahui bagaimana dampak banjir di Jakarta.
  3. Mengetahui bagaimana penanganan banjir.
2. LANDASAN TEORI

2.1 Peristiwa Banjir di Jakarta

Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan, yang biasanya kering, oleh air yang berasal dari sumber-sumber air di sekitar daratan. Banjir merupakan bencana alam yang tidak mungkin dapat dicegah oleh manusia. Namun manusia dapat melakukan upaya-upaya tertentu untuk mengurangi resiko banjir. Di daerah permukiman kita bisa meningkatkan infiltrasi air ke tanah, misalnya kita tidak membuat talang air untuk mengalirkan air hujan langsung ke selokan, air hujan biarkan jatuh ke halaman rumah. menghimbau agar masyarakat tidak membuang sampah ke tempat penampungan air, mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang banjir, tidak melakukan penebangan hutan di DAS bagian hulu, melakukan pengerukan sedimen di daerah hilir.

Sistematika Pembuatan Proposal Penelitian

Proposal dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata "propos" yang berarti mengusulkan. Secara umum berarti ; suatu konsep pemikiran dalam bentuk tulisan tentang sesuatu proyek kegiatan yang akan dilaksanakan.

Tujuan Proposal adalah untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, melalui proposal peneliti akan memahami segala kebutuhan yang direncanakan.

Suatu proposal terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan, yaitu :

a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah merupakan bagian pembukaan proposal yang berisikan pengurain dari dasar pemikiran atau alasan diadakannya suatu kegiatan ditinjau dari berbagai segi, juga diuraikan proses interaksi sebab-akibat dari tinjauan secara umum kegiatan tersebut.

b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa saja sebenarnya yang ingin dikaji / dicari tahu oleh si peneliti. Masalah yang dipilih harus “researchable” dalam arti masalah tersebut dapat diselidiki. Masalah perlu dirumuskan secara jelas, karena dengan perumusan yang jelas, peneliti diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian.

Cara merumuskan masalah antara lain:
  • Permasalahan adalah kesenjangan (gap) antara das sollen (apa yang seharusnya) dan das sein ( apa yang ada)
  • Uraikan pendekatan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan defenisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.
  • Telah memunculkan konsep-konsep tertentu. Misal : attitudes, social distence, effectiveness, credibility, dll.
c. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah membatasi ruang lingkup permasalahan yang diambil peneliti. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan. Batasan masalah berati pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi.

Cara membatasi masalah antara lain:
  • Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi).
  • Menegaskan pengertiannya.
  • Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci.

Selasa, 30 April 2013

Data dan Variabel

Pengertian Data
 
Data adalah sekumpulan peristiwa yang diambil dari suatu fakta yang dapat berupa angka, huruf, simbol atau gabungan dari ketiganya. Data masih harus diolah lagi agar menjadi suatu informasi yang dapat diutarakan secara jelas dan dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri.  

Beberapa pengertian data menurut para ahli :
  • Menurut Zulkiffia A.M : Data adalah keterangn atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah
  • Menurut Nuzulla Agustina : Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi
  • Menurut Lia Kuswayatno : Data adalah kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari semuanya.
  • Menurut Anhar : Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar sutu informasi
  • Menurut Haer Talib : Data adalah sekumpulan fakta dan sebuah fakta adalah kenyataan atau kejadian
Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Teknik pengumpulan data dapat terdiri dari wawancara, observasi, kuisioner dan pengambilan sampling.

1. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana.

2. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.

3. Kuisioner
Kuisioner adalah suatu daftar yang  berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih.

4. Pengambilan Sampling
Pengambilan sampel (sampling) adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya. Sebagian item yang dipilih disebut sampel-sampel (samples). Sedang seluruh item yang ada disebut populasi (population). Sampling dilakukan karena pertimbangan biaya dan waktu, akan sangat mahal dan lama untuk memeriksa semua item di populasi yang jumlahnya cukup banyak. 

Selasa, 16 April 2013

Hipotesis

Pengertian Hipotesis

Beberapa definisi hipotesis menurut para ahli :
  • Menurut Prof. Dr. S. Nasution (2000), hipotesis  ialah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
  • Menurut Zimund (1997:112), hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset.
  • Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5), hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
  • Menurut Sudjana (1992:219), hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Berdasarkan definisi-definisi para ahli diatas, hipotesis dapat disimpulkan sebagai jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya

Kegunaan Hipotesis

Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan kegunaan sebagai berikut :
  1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
  2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
  3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
  4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada :
  • Pengamatan yang tajam dari peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
  • Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
  • Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti.
  • Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
Ciri-ciri Hipotesis Yang Baik

Perumusan hipotesis yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
  2. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
  3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
  4. Hipotesis harus diuji secara spesifik, yaitu menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabelnya.
  5. Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.

Selasa, 09 April 2013

Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah
 
Metode dapat diartikan sebagai sebuah cara, yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Ilmiah  berarti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Definisi metode menurut beberapa ahli :
  1. Rothwell & Kazanas, metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
  2. Titus, metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
  3. Macquarie, metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
  4. Wiradi, metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
  5. Almadk (1939), metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
  6. Ostle (1975), metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
  7. Drs. Agus M. Hardjana, metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
  8. Hebert Bisno (1969), metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
  9. Max Siporin (1975), metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
  10. Rosdy Ruslan (2003:24), metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
  11. Nasir (1988:51), metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode berkaitan dengan masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi dasar metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. 

Karakteristik Metode Ilmiah
  • Bersifat kritis / analitis, maksudnya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
  • Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
  • Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
  • Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
  • Bersifat empiris, artinya metode yang digunakan berdasarkan pada fakta di lapangan.
Langkah-langkah Metode Ilmiah

a. Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kegiatan ilmiah. Perumusan masalah berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut. Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut.

b. Menetukan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

d. Penarikan kesimpulan 

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.


 Sumber referensi :

Minggu, 31 Maret 2013

Perbedaan Karya Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah

Penulisan / karangan adalah sebuah tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis dalam satu kesatuan tema yang utuh. Penulisan dapat pula diartikan sebagai serangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil penulisan dapat berupa tulisan cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, musik, dan nyanyian).

Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah.
Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bila fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Ciri-ciri karya ilmiah :

1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Karya Non Ilmiah

Karya non ilmiah adalah sebuah karya dimana penulis mengarang sebuah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya non ilmiah :
  • Emotif : Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
  • Persuasif : Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
  • Deskriptif : Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
  • Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
 
Karya Semi Ilmiah

Karya semi ilmiah adalah sebuah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah tersebut adalah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya pun berada diantara ilmiah.

Minggu, 17 Maret 2013

Penalaran Deduktif

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya.

Pengertian Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif merupakan cara berpikir berdasarkan suatu pernyataan dasar yang bersifat umum dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun yang melimpah itu benar-benar terjadi.

Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan.

Contoh klasik dari penalaran deduktif :
  • Semua binatang unggas bertelur. ( premis mayor )
  • Ayam adalah binatang unggas. ( premis minor )
  • Ayam bertelur. ( kesimpulan )

Macam-macam Penalaran Deduktif

1. Silogisme 
Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal), suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya. Silogisme dibagi menjadi 3, yaitu :

a. Silogisme Katagorik
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
  • Semua tumbuhan melakukan fotosintesis. ( premis mayor )
  • Pohon mangga adalah tumbuhan. ( premis minor )
  • Pohon mangga melakukan fotosintesis. ( kesimpulan )
b. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.  Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B,  jadwal hukum silogisme hipotesis adalah :
  • Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
  • Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
  • Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
  • Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
Tipe-tipe Silogisme Hipotesis 

- Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti :
  • Jika gajian, saya makan pizza.
  • Sekarang gajian.
  • Jadi saya makan pizza.
- Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya, seperti :
  • Bila akhir pekan, tempat wisata akan ramai.
  • Sekarang tempat wisata telah ramai.
  • Jadi sekarang adalah akhir pekan.
- Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent, seperti :
  • Jika pelangi muncul, maka hujan telah reda.
  • Pelangi tidak muncul, jadi hujan belum reda.
- Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya, seperti :
  • Bila buruh mogok kerja, para pengusaha akan merugi.
  • Para penguasa tidak merugi, jadi buruh tidak mogok kerja.

Pengertian Penalaran dan Penalaran Induktif


Pengertian Penalaran

Penalaran berasal dari kata nalar yang memiliki imbuhan pe – an. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita menggunakan nalar. Nalar sama artinya dengan berpikir. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, penalaran adalah :
  1. Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran. Contoh : kepercayaan takhayul serta – yang tidak logis haruslah dikikis habis
  2. Hal yang mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman
  3. Proses mental dengan mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Persyaratan dalam Bernalar

Seseorang dapat dikatakan bernalar jika ia sudah memenuhi syarat yang benar dalam bernalar. Adapun syarat-syarat tersebut, yaitu :
  1. Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  2. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Macam Penalaran

Penalaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Pada tulisan ini, hal yang akan dibahas adalah penalaran induktif.

Penalaran Induktif 

Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. 

Macam-macam Penalaran Induktif

1. Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Pada pembagian nilai hasil ujian Algoritma kelas 1KA19 dari 50 mahasiswa, hanya 10 mahasiswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata. Maka, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 1KA19 pintar.

Generalisasi sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a. Generalisasi Sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh : Sensus penduduk.

b. Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh : Semua remaja perempuan di Indonesia menyukai Kpop.

2. Analogi
Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat disimpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka tidak dapat dibuat suatu kesimpulan. Tujuan dari analogi adalah :
  • Untuk meramalkan kesamaan
  • Untuk menyingkapkan kekeliruan
  • Untuk menyusun klasifikasi
Contoh :
Desy berhasil lulus dengan nilai UAN yang bagus karena belajar setiap hari, maka Desy akan lolos SNMPTN jika belajar lebih giat setiap hari.

Minggu, 20 Januari 2013

Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam sebuah penulisan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), daftar pustaka didefinisikan sebagai daftar yang mencantumkan buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.

Fungsi Daftar Pustaka
  1. Memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan.
  2. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
  3. Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.

Cara Penulisan Daftar Pustaka 
 
Tata cara penulisan daftar pustaka dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :

A. Penulisan Daftar Pustaka Tunggal
  • Tulis terlebih dahulu nama belakang penulis buku yang menjadi sumber referensi, lalu dipisah dengan tanda koma baru kemudian infokan nama depan penulis.
  • Informasikan tahun terbit buku yang menjadi referensi, setelah didahului koma di belakang nama depan penulis.
  • Informasikan judul buku yang menjadi referensi dalam cetak miring.
  • Tulis nama penerbit, tambahkan tanda titik dua lalu diikuti dengan kota tempat buku terbit.
  • Tulis halaman dari buku yang dijadikan referensi dibelakang kota tempat buku terbit.
Contoh :
Santosa, Ippho D., (2011), Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.

B. Penulisan Daftar Pustaka Bersama

Jika sumber referensi daftar pustaka berasal dari buku dengan dua penulis yang berbeda dalam satu judul buku yang sama, maka cara penulisan yang dipakai adalah sebagai berikut:
  • Tulis nama belakang penulis pertama (lihat urutan penulisan nama pengarang di buku) lalu beri tanda koma.
  • Tuliskan nama depan penulis pertama kemudian beri tanda koma. Jika nama depan penulis pertama berupa singkatan, maka bubuhkan tanda titik setelah nama depan sebelum tanda koma.
  • Tuliskan nama pengarang kedua. Jika pengarang buku terdiri dari 2 orang, maka penulisan nama pengarang kedua sama seperti nama pengarang pertama yakni nama belakang, (koma) nama depan & (tanda dan/&) lalu informasikan nama pengarang ketiga dimulai dari nama belakang, nama depan.
  • Tambahkan tahun buku dicetak dalam tanda kurung kemudian akhiri dengan tanda titik.
  • Informasikan judul buku dalam cetak miring lalu akhiri dengan koma.
  • Tuliskan tempat buku terbit, tambahkan tanda titik dua (:) kemudian informasikan nama penerbit buku tersebut dan akhiri dengan tanda titik.
Contoh :
Rapley, Grill dan Murket, Tracey, (2011), Baby-led Weaning, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
(Judul dapat berupa dicetak miring atau diberi garis bawah seperti contoh).


C. Penulisan Daftar Pustaka Internet
  • Tulis terlebih dahulu nama penulis artikel.
  • Informasikan tahun terbit artikel yang menjadi referensi dalam tanda kurung kemudian akhiri dengan tanda titik.
  • Informasikan judul artikel yang menjadi referensi  dan akhiri dengan tanda titik.
  • Tuliskan alamat situs yang menjadi bahan referensi. Pergunakanlah kata “from” (tanpa tanda kutip) sebelum mencatat alamat web yang menjadi referensi lalu bubuhkan tanda koma.
  • Tuliskan tanggal artikel terbit.
Contoh :
Mini, (2012), “Contoh Cara Membuat Daftar Pustaka Makalah”, from carapedia.com/daftar_pustaka_makalah_info313.html, 5 Februari.






Sumber Referensi :