1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di setiap musim hujan, banjir menjadi salah satu masalah
yang serius. Wilayah Jakarta, tangerang, dan Bekasi yang sebelumnya tidak
pernah terkena banjir kini tidak bias mengelak lagi. Pada umumnya banjir
disebabkan oleh kecerobohan masyarakatnya, seperti membuang sampah ke tempat
penampungan air, serta membangun permukiman di daerah-daerah resapan air hujan.
Akibatnya tempat penampungan air hujan tidak dapat lagi menampung air hujan
yang terus bertambah sehingga banyak daerah-daerah/ wilayahnya yang terendam
dengan air.
Jakarta merupakan salah satu daerah yang rawan banjir.
Karena hampir setiap kali musim penghujan, wilayah Jakarta selalu terendam air.
Secara geomorfologis, 40% wilayah Jakarta terdiri dari dataran rendah pantai
dengan ketinggian kurang dari 10m, bahkan di beberapa tempat berada di kurang
lebih 1m di bawah muka air pasang (maksimum). Jakarta merupakan daerah aliran
13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Daerah aliran 13 sungai juga menyebar
merata di semua wilayah Jakarta. Oleh karena itu, secara alamiah daerah dengan
ketinggian rendah akan terendam.
Banjir di Jakarta juga terjadi karena penggunaan lahan di
kawasan DAS Ciliwung tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah.
Akibatnya, sebagian besar air hujan tidak terserap tanah, tetapi mengalir di
permukaan tanah, lalu langsung masuk ke sungai. DAS Ciliwung ada topografinya
sehingga di mana pun air jatuh di DAS itu pada akhirnya mengalir ke Sungai
Ciliwung. Beberapa kali banjir melanda Jakarta dan merenggut korban jiwa dan
harta benda penduduk. Selain besarnya curah hujan yang ada, banyak faktor yang
mempengaruhi besarnya banjir yang terjadi di kota Jakarta.
1.2 Tujuan
Memberikan pemahaman tentang penyebab peristiwa banjir di
Jakarta dan penanganan yang seharusnya dilakukan.
1.3 Manfaat
- Mengetahui penyebab banjir di Jakarta.
- Mengetahui bagaimana dampak banjir di Jakarta.
- Mengetahui bagaimana penanganan banjir.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Peristiwa Banjir di Jakarta
Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan, yang biasanya
kering, oleh air yang berasal dari sumber-sumber air di sekitar daratan. Banjir
merupakan bencana alam yang tidak mungkin dapat dicegah oleh manusia. Namun
manusia dapat melakukan upaya-upaya tertentu untuk mengurangi resiko banjir. Di
daerah permukiman kita bisa meningkatkan infiltrasi air ke tanah, misalnya kita
tidak membuat talang air untuk mengalirkan air hujan langsung ke selokan, air
hujan biarkan jatuh ke halaman rumah. menghimbau agar masyarakat tidak membuang
sampah ke tempat penampungan air, mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang
banjir, tidak melakukan penebangan hutan di DAS bagian hulu, melakukan
pengerukan sedimen di daerah hilir.