..:::.. Riena Samputri ..:::..

Sabtu, 06 Oktober 2012

"Bahasa" Indonesia

Definisi Bahasa

Kita sudah mengenal bahasa semenjak kita dilahirkan, karena bahasa adalah alat untuk kita berkomunikasi. Tanpa bahasa kita tidak akan bisa mengerti satu sama lain. Bahasa pun bermacam-macam jenisnya. Ada bahasa lisan, bahasa teks, bahasa tubuh, bahasa kalbu, dll. Lantas apa itu “bahasa?”.

Beberapa definisi bahasa menurut para ahli :
  • Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1)
Bahasa memberikan dua pengertian. Pertama, sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
  • Menurut Santoso (1990:1)
Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
  • Menurut Mackey (1986:12)
Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.
  • Menurut Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
  • Menurut Bill Adams
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
  • Menurut Plato
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
 
Fungsi bahasa secara umum adalah :
  • Untuk mengungkapkan gagasan, perasaan, ekspresi yang ada dalam diri kita. Misalnya jika kita marah, tertawa, menangis.
  • Untuk berintergrasi / penyatuan suatu kelompok atau suku bangsa. Misalnya, Indonesia merupakan Negara Kesatuan, maka terdapat berbagai macam bahasa daerah didalamnya.
  • Untuk beradaptasi sosial.

Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah varian dari bahasa Melayu, memiliki perbedaan tetapi juga masih banyak kemiripannya. Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang kemudian diresmikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia seperti sebagaimana yang disebutkan dalam UUD RI 1945, pasal 36.

Beberapa peristiwa penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia :
  • Tahun 1908, Pemerintah Kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat).
  • Tahun 1917, Taman Bacaan Rakyat diubah menjadi Balai Pustaka.
  • 16 Juni 1927, Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya.
  • 28 Oktober 1928, secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
  • Tahun 1933, berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
  • Tahun 1936, Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
  • 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo.
  • 18 Agustus 1945, ditandatanganinya UUD 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  • 19 Maret 1947, diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
  • 28 Oktober s.d 2 November 1954, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
  • 16 Agustus 1972, H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
  • 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
  • 28 Oktober s.d 2 November 1978, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta.
  • 21-26 November 1983, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.
  • 28 Oktober s.d 3 November 1988, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.
  • 28 Oktober s.d 2 November 1993, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.
  • 26-30 Oktober 1998, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta.

Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan Bahasa Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu :
 
1. Sebagai Bahasa Nasional
  • Lambang kebanggaan Bangsa, Bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya yang didasari rasa kebanggaan kita. Atas dasar itulah kita harus bangga untuk menjunjung tinggi dan mempertahankannya.
  • Lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia dapat mencerminkan kepribadian seseorang, maka sebagai warga Negara Indonesia, kita harus mencerminkan kepribadian yang baik seperti yang terkandung dalam bahasa Indonesia.
  • Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak meninggalkan identitas kesukuan serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
  • Alat penghubung antar warga, antar daerah, dan antar budaya. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia kita dapat lebih mudah berkomunikasi dengan seluruh warga Negara Indonesia.
2. Sebagai Bahasa Negara
  • Bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia digunakan dalam setiap acara formal, misalnya upacara, kegiatan kenegaraan, dll.
  • Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, digunakan sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi.
  • Alat penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, digunakan sebagai penghubung antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
  • Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Digunakan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri.





0 komentar:

Posting Komentar

Danke !