..:::.. Riena Samputri ..:::..

Senin, 15 Oktober 2012

Ragam Bahasa

Indonesia merupakan Negara Kesatuan, dimana di dalamnya terdapat berbagai macam adat istiadat dan budaya. Dan dari budaya maka terciptalah berbagai macam ragam bahasa yang sangat bervariasi. Menurut Subarianto (2000), “variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.”

Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Definisi dari ragam bahasa itu sendiri adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Jadi, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Beberapa penyebab keragaman bahasa, yaitu :

1. Ragam bahasa berdasarkan penutur


a. Ragam bahasa berdasarkan daerah (logat / dialek) 
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Misalnya logat orang yang tinggal di Jakarta akan berbeda dengan logat orang yang tinggal di Ambon, walaupun penulisan kata-katanya sama.

b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur 
Pelafalan kata yang diucapkan kelompok penutur yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan akan berbeda. Misalnya pelafalan kata “vitamin” akan menjadi “pitamin”.

c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
 
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh sikap penutur terhadap lawan bicara. Misalnya sikap resmi, akrab, santai.

2. Ragam berdasarkan media / sarana

a. Ragam bahasa lisan 
Ragam bahasa lisan maksudnya dengan berbicara, yang berarti didalamnya terkandung tata bahasa, kosakata, dan lafal. Kelebihan ragam bahasa lisan adalah unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subyek, predikat, dan obyek tidak selalu dinyatakan, bahkan dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, atau intonasi. Kelemahannya adalah ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan waktu.

b. Ragam bahasa tulis 
Unsur dasar dari ragam bahasa tulis adalah huruf, dimana penggunaannya harus dengan tata cara penulisan (ejaan) disamping aspek tata bahasa dan kosakata. Kelebihannya adalah kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Kelemahannya adalah fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara.

3. Ragam berdasarkan ragam sosial dan fungsional 

 
a. Ragam sosial 
Ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya di dasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.

b. Ragam fungsional / profesional 
Ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.

4. Ragam bahasa berdasarkan situasi 

 
a. Ragam bahasa resmi 
Memiliki ciri-ciri :
  • Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten, 
  • Menggunakan imbuhan secara lengkap, 
  • Menggunakan kata ganti resmi , 
  • Menggunakan kata baku, 
  • Menggunakan EYD, Menghindari unsur kedaerahan.
b. Ragam bahasa tidak resmi 
Digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak resmi / formal.

c. Ragam bahasa akrab 
Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.

d. Ragam bahasa konsultasi
 
Tidak menggunakan bahasa resmi, melainkan bahasa yang santai. 




Sumber referensi :

0 komentar:

Posting Komentar

Danke !