Pernahkah teman-teman mengalami deja vu ? Apa sih sebenarnya deja vu ? Pada tulisan kali ini saya akan membahas deja vu secara singkat.
Peristiwa deja vu merupakan peristiwa psikologis, bukan peristiwa mistis seperti yang selalu diperdebatkan selama ini. Hal ini diungkapkan oleh Sigmund Freud, yang mengatakan bahwa deja vu terjadi dalam dua sisi, yaitu kesadaran dan bawah sadar. Sebuah memori ter-represi dapat mendorong perasaan deja vu ketika sesuatu terjadi dalam pengalaman sadar. Memori ini dapat berasal dari sensasi dalam mimpi atau perasaan yang memang pernah dialami.
Jawaban dari fenomena deja vu sebenarnya ada pada diri kita sendiri, di dalam pikiran kita, karena deja vu hanya terjadi pada diri kita sendiri tanpa melibatkan adanya orang lain. Dapat dikatakan wujud dari deja vu adalah kesalahan persepsi memori, munculnya kesan palsu disaat sebuah pengalaman serasa menjadi teringat kembali sehingga membuat otak kita merasakan intensitas tekanan tertentu yang terasa sama dengan kejadian yang pernah kita alami atau kita lakukan. Ketika perhatian kita terpecah, maka secara subliminal, otak kita akan menyimpan informasi mengenai kondisi di sekeliling kita namun tidak benar-benar menyadarinya. Ketika perhatian kita mulai fokus kembali, maka segala informasi mengenai sekeliling kita yang tersimpan secara subliminal akan "terpanggil" keluar sehingga kita merasa lebih familiar. Selain itu, deja vu juga bisa disebabkan karena adanya pengaruh obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine.
0 komentar:
Posting Komentar
Danke !