IQ adalah kecerdasan manusia yang berhubungan
dengan mentalitas, yaitu kecerdasan untuk menganalisis, berfikir, menentukan
kausalitas, berfikir abstak, bahasa, visualisasi, dan memahami sesuatu. Kemampuan ini pada awalnya dipandang sebagai
penentu keberhasilan seseorang. Namun pada perkembangan terakhir IQ tidak lagi
digunakan sebagai acuan paling mendasar dalam menentukan keberhasilan manusia. Pemusatan pada konsep ini sebagai satu-satunya
penentu keberhasilan individu dirasa kurang memuaskan karena banyak kegagalan
yang dialami oleh individu yang ber IQ tinggi. Ketidakpuasan terhadap konsepsi
IQ sebagai konsep pusat dari kecerdasan seseorang telah melahirkan konsepsi
yang memerlukan riset yang panjang serta mendalam.
Konsepsi EQ sebagai jawaban atas ketidakpuasan
manusia jika dirinya hanya dipandang dalam struktur mentalitas saja. Konsep EQ
memberikan ruang terhadap dimensi lain dalam diri manusia yang unik yaitu
emosional. Komponen
utama dari kecerdasan ini adalah kesadaran diri, motivasi pribadi,
pengaturan diri, empati dan keahlian sosial. Letak dari kecerdasan emosional
ini adalah pada sistem limbik. EQ lebih pada rasa, jika kita tidak mampu
mengelola aspek rasa kita dengan baik, maka kita tidak akan mampu untuk
menggunakan aspek kecerdasan konvensional (IQ) secara efektif, karena IQ
menentukan sukses hanya 20% dan EQ 80%.
Manajemen
diri untuk mengolah hati dan potensi kamanusiaan tidak cukup hanya denga IQ dan
EQ, Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang sangat berperan dalam diri
manusia sebagai pembimbing kecerdasan lain. Kini tidak cukup orang dapat sukses
berkarya hanya dengan kecerdasan rasional (yang bekerja dengan rumus dan logika), melainkan orang perlu kecerdasan emosional agar merasa gembira, dapat
bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja, bertanggung jawab dan life
skill lainnya. Perlunya mengembangkan kecerdasan spiritual agar ia merasa
bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan tanpa pamrih. SQ merupakan kunci utama kesadaran dan dapat membimbing kecerdasan
lainnya.
Jadi
perpaduan antara IQ, EQ dan SQ inilah yang akan membina jiwa kita secara utuh,
sehingga kita dapat meniti karir dengan baik, dimana akan lebih baik lagi jika
ditambahkan AQ (Adversity Quotient) yang mengajarkan kepada kita bagaimana
dapat menjadikan tantangan bahkan ancaman menjadi sebuah peluang.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar
Danke !