TEORI ORGANISASI UMUM
“STRUKTUR PASAR”
Kelompok 4 :
1.
Ega Pramesti (12110260)
2.
Jeanny Fatma Mutmainnah (13110733)
3.
Ruri Alhayat Isrin (16110278)
4.
Zahrina Yulia Samputri (18110816)
2KA01
Fakultas Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2012
---------------------------------------------------------------------------------
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Struktur Pasar”.
Penulisan makalah adalah merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Teori
Organisasi Umum 2.
Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
- Ibu Ira Phajar Lestari selaku Dosen Mata Kuliah Teori Organisasi Umum 2 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
- Rekan-rekan semua di Kelas 2KA01.
- Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.
Depok, Maret 2012
Penulis
ii
---------------------------------------------------------------------------------
Daftar
Isi
Kata Pengantar
………………………….............…………....…….. ii
Daftar Isi
………………………........……………………….....….. iii
Bab. 1 Pendahuluan
…………………...……………..……….......... 1
1.1 Latar Belakang
……………………..……………….... ……… 1
1.2 Tujuan
………………………………...……………....………. 2
1.3 Metode Penulisan
……………………..………………....…… 2
Bab. 2 Pembahasan
……………………...………………………... 3
2.1 Pengertian Struktur
Pasar ……………..……………………… 3
2.2 Jenis Pasar
…………………………….…………………….... 3
Bab. 3 Studi Kasus
………………………………………………… 10
3.1 Kasus ………………………………...………………………... 10
3.2 Penyelesaian
Masalah …...…………………………………….. 11
Bab. 4 Penutup
…………………………………………………...... 12
4.1 Kesimpulan
………………………...………………………….. 12
4.2 Saran
……………………………………...……………………. 13
Daftar Pustaka
……………...………………………………………. 14
iii
---------------------------------------------------------------------------------
Bab. 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Dalam pengertian sederhana, pengertian pasar adalah
sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi
jual-beli barang dan jasa. Sedangkan arti pasar adalah suatu tempat dimana pada
hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk jual-beli barang.
Adapun definsi pasar adalah sebagai mekanisme (bukan hanya sekedar tempat) yang
dapat menata kepentingan pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual.
Mekanisme tersebut jangan hanya dimengerti sebagai cara pembeli dan penjual
bertemu dan kemudian berpisah, tetapi lebih dari itu harus dimaknai sebagai
tatanan atas berbagai bagian, yaitu para pelaku seperti pembeli dan penjual,
komoditas yang diperjualbelikan, aturan main yang tertulis maupun tidak
tertulis yang disepakati oleh para pelakunya, serta regulasi pemerintah yang
saling terkait, berinteraksi, dan secara serentak bergerak bagaikan suatu
mesin.
Pasar dimana para pembeli dan para penjual melakukan
interaksi dapat dibedakan menjadi pasar komoditas dan pasar faktor. Pasar
komoditas adalah interaksi anatara para pembeli dan para penjual dari suatu
komoditas dalam menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.
Sedangkan pasar faktor adalah interaksi antara para pengusaha (pembeli
faktor-faktor produksi) dengan para pemilik faktor produksi untuk menentukan
harga (pendapatan) dan jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam
menghasilkan barang dan jasa yang diminta masyarakat.
Pasar sendiri memiliki tiga fungsi, yaitu: fungsi
distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi. Sedangkan menurut
fisiknya, janis pasar dibedakan ke dalam pasar konkret dan pasar abstark. Pasar
konkret merupakan tempat pertemuan antara pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi secara langsung. Barang yang dijual belikan juga tersedia di pasar
tersebut. Sedangkan pasar abstrak merupakan pasar tidak nyata dimana transaksi
antar penjual dan pembeli hanya dilakukan melalui telepon, internet, dll
1
--------------------------------------------------------------------------------
Interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli akan
menentuakn tingkat harga suatu komoditas (barang atau jasa) dan jumlah
komoditas yang diperjual belikan. Sehingga dalam ilmu ekonomi bila kita
berbicara tentang pasar, maka secara otomatis kita akan membicarakan mengenai
pertemuan antara penjual dan pembeli, barang/jasa yang dijual, serta harga
tertentu atas barang/jasa yang dijual tersebut
1.1
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah :
- Agar dapat memahami pengertian Pasar
- Agar dapat mengetahui Jenis – jenis pasar
- Agar dapat mengetahui ciri – ciri dari berbagai jenis pasar
1.2
Metode Penulisan
Metode penulisan yang
kami ambil adalah tipe Sistematis. Makalah ini terdiri dari 4 Bab. Bab 1 adalah
Pendahuluan yang terdiri dari 1.1 Latar Belakang, 1.2 Tujuan dan 1.3 Metode
Penulisan. Bab 2 adalah Pembahasan. Bab 3 Berisikan tentang Studi Kasus yang
terdiri dari 3.1 Kasus yang terjadi dan 3.2
Penyelesaian Masalah. Bab 4 merupakan Penutup yang berisikan 4.1
Kesimpulan dan 4.2 Saran.
2
---------------------------------------------------------------------------------
Bab. 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Struktur Pasar
Struktur pasar adalah
penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri
seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri,
mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri.
Pada
analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli,duopoli,
monopolistik dan monopsoni).
2.2 Jenis – jenis Pasar
A. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah
produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip
dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras,
gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
- Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
3
---------------------------------------------------------------------------------
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
·
Aplikasi :
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
Dalam pasar persaingan sempurna,
keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara individual tidak bisa
mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva
permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap
konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan
didapat pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
Keterangan
:
MR = Penerimaan Marjinal
P = Harga
·
Karakteristik
Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa
karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a.
Semua
perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b.
Produsen
dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c.
Output
sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively
output)
d.
Perusahaan
menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e.
Semua
perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
4
---------------------------------------------------------------------------------
·
Permintaan
dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
-Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
-Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
a. Permintaan
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
-Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
-Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a.
Jumlah
perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b.
Produk/barang
yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c.
Konsumen
memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d.
Tidak
ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e.
Pemerintah
tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f.
Penjual
atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).
·
Kekuatan
dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1.Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
a. Kekuatan
1.Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
5
--------------------------------------------------------------------------------- b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
A. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk
interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu
penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1.
Hanya
ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2.
Tidak
ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3.
Produsen
memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4.
Tidak
ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa
keunggulan perusahaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara
penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.
Ditetapkannya
Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka
pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro,
PT. PLN.
2.
Hasil
pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan
produk tersebut.
3.
Hasil
cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4.
Sumber
daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai
oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
6
---------------------------------------------------------------------------------
5.
Modal
yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan
penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
B. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1.
Terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2.
Barang
yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman aqua.
3.
Terdapat
hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam
pasar.
4.
Satu
di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.
Jenis-jenis pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan
(differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.
7
---------------------------------------------------------------------------------
Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu contoh bentuk
praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang ditawarkan merupakan barang
yang bersifat identik.
C. Pasar Duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana
penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai
oleh Pertamina dan Caltex.
D. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang
menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki
sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada
banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Contoh: Produk sabun yang memiliki
keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik
adalah:
1.
Terdapat
banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2.
Barang
yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3.
Para
penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4.
Untuk
memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5.
Keluar
masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
8
---------------------------------------------------------------------------------
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan
sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar
memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi
produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan
produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong
konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat
membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai
oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar
monopolistik.
Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai
berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat
persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman
yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar
untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala
ekonomis yang cukup tinggi
3. Pasar ini mendorong produsen untuk
selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas
pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
E. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk
pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli
memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni
adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT.
Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
9
---------------------------------------------------------------------------------
Bab.3 Studi Kasus
1.1
Kasus
“YOGYAKARTA, KOMPAS.com -
Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Beringharjo, Jogjakarta, Kamis
(8/3/2012), mengeluhkan penurunan omzet penjualan mereka, akibat kalah bersaing
dengan berbagai mini market dan super market. Di sekitar pasar tradisional itu
kini semakin menjamur mini market dan super market.
Subandiono (61), salah seorang pedagang sayuran
sejak tahun 1965 di Pasar Beringharjo, Kamis (8/3/2012), menyebutkan, para
konsumen sekarang lebih memilih berbelanja sayuran ke mini market, jika jumlah
barang yang mereka beli tidak terlalu banyak.
"Sekarang banyak yang berjualan, padahal
jumlah pembeli ya segitu saja. Keuntungan semakin sedikit, karena kami juga
cuma berani ambil untung sedikit sekali. Padahal kalau soal perbandingan harga,
antara super market atau mini market dengan Pasar Beringharjo, terpautnya cuma
sedikit," ujar Subandiono.
Keluhan senada juga dilontarkan Sutinem (51),
pedagang barang-barang kebutuhan pokok yang telah berjualan sejak dua dekade
lalu. Dia mengeluhkan omzetnya juga semakin berkurang, sejak di sekitar Pasar
Beringharjo bermunculan sejumlah super market besar.
"Rasanya, kalau dahulu tahun-tahun 1998 atau
2000, lebih mudah cari uangnya. Kalau sekarang malah tambah sepi. Sekitar pasar
sini saja ada tiga supermarket besar, jadi tambah pusing cari duitnya sekarang.
Omzet makin turun sampai 40 persen," ujar Sutinem.
Akibat semakin kurangnya pembeli, Sutinem
terpaksa menutup kiosnya jauh lebih awal. Kalau dahulu dia bisa tutup sampai
pukul 19.00 WIB, sekarang dia rata-rata menutup kiosnya pukul 16.00 WIB.
"Padahal kalau dilihat dari bangunan fisik
pasarnya, sekarang jauh lebih bagus ketimbang dulu. Pasarnya lebih
bersih," ujar Sutinem. “
Contoh kasus di atas merupakan contoh dari Pasar
Monopolistis. Pasar Monopolistis adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek.
10
---------------------------------------------------------------------------------
1.2
Penyelesaian masalah
Menurut kasus di atas yang menjadi masalah adalah
Kenyamanan konsumen saat berbelanja di pasar tradisonal. Banyak sekali pasar
tradisonal yang ada di Indonesia, namun dilihat secara fisik banyak pasar
tradisonal yang tingkat kenyamanan konsumennya berada di tingkat rendah. Banyak
pasar tradisonal dalam keadaan “KUMUH” (Kotor, Becek, Bau). Mungkin karena hal
tersebut sehingga para konsumen enggan untuk berbelanja ke pasar tradisional.
Harusnya pemerintah dapat mengatasi permasalahan
tersebut dengan menyediakan tempat yang layak. bersih, nyaman untuk konsumen.
Memang hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun setidaknya
hal tersebut bisa membangkitkan semangat
para konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional lagi.
Selain itu pemerintah juga harus dapat mengatur
letak pasar tradisonal dan pasar modern agar tidak saling tumpang tindih
(double) dalam suatu daerah. Selain menyejahterakan para produsen hal tersebut
juga dapat melestarikan proses jual beli di pasar tradisional.
11
---------------------------------------------------------------------------------
Bab. 4 Penutup
4.1
Kesimpulan
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri
dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pada
analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi pasar persaingan sempurna, monopoli,
oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).
·
Sifat-sifat
pasar persaingan sempurna :
-
Jumlah
penjual dan pembeli banyak
-
Barang
yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
-
Penjual
bersifat pengambil harga (price taker)
-
Harga
ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
-
Posisi
tawar konsumen kuat
-
Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata-rata
-
Sensitif
terhadap perubahan harga
-
Mudah
untuk masuk dan keluar dari pasar
·
Ciri-ciri
dari pasar monopoli adalah:
-
Hanya
ada satu produsen yang menguasai penawaran;
-
Tidak
ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
-
Produsen
memiliki kekuatan menentukan harga; dan
-
Tidak
ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa
keunggulan perusahaan.
12
---------------------------------------------------------------------------------
·
Ciri-ciri
dari pasar oligopoli adalah:
-
Terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
-
Barang
yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman
aqua.
-
Terdapat
hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam pasar.
-
Satu
di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.
·
Ciri-ciri
dari pasar monopolistik adalah:
-
Terdapat
banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
-
Barang
yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
-
Para
penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
-
Untuk
memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
-
Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih
mudah.
4.2
Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, kritik dan saran
yang membangun saat kami butuhkan. Semoga dari kritik dan saran pembaca kami
bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya. Terima Kasih.
13
---------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka
14
---------------------------------------------------------------------------------
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com